Cabai
itu dikembangkan oleh Mike Smith, pemilik Tom Smith's Plants, bersama
peneliti dari Universitas Nottingham diberi nama Dragon's Breath atau
Napas Naga
Napas Naga dipamerkan dalam acara Chelsea Flower Show
yang diadakan 23 Mei-27 Mei di London. Meski begitu Smith tidak
merekomendasikan cabai ini untuk dikonsumsi karena bisa jadi berakibat
fatal bagi pemakannya.
"Saya sudah mencoba di ujung lidah saya,
dan rasanya lidah saya seperti terbakar. Buru-buru saya meludahkannya,"
ujar Smith seperti dikutip dari Live Science, Jumat (19/6/2017).
Apa
pasal? Napas Naga ternyata mampu menghasilkan 2,48 juta unit panas pada
skala Scoville, sebuah pengukuran tingkat konsentrasi kapsaisin, zat
kimia yang melepaskan sensasi pedas panas yang dirasakan orang saat
mereka menggigitnya.
Bandingkan saja dengan tingkat kepedasan cabai lainnya. Cabai habanero menghasilkan sekitar 350 ribu unit panas pada skala scoville sementara jalapeno menghasilkan 8000 unit panas skala scoville.
Napas
naga lebih pedas dibandingkan dengan pemegang rekor cabai terpedas
sebelumnya, Carolina Reaper, yang menghasilkan kira-kira 1,6 juta unit
panas skala scoville.
Paul Bosland, Profesor hortikultura di New
Mexico State University dan Direktur Chile Pepper Institute
mengungkapkan saat seseorang makan cabai yang sangat pedas, sensasi
pertama yang didapat biasanya adalah mulut yang menjadi kebiruan.
"Apa
yang terjadi adalah bahwa reseptor di mulut mengirimkan sinyal ke otak
bahwa ada rasa sakit berupa panas dan otak akan memproduksi endorfin
untuk menghalangi rasa sakit itu," terang Bosland.
Namun jika
cabai yang di makan luar biasa pedasnya maka tubuh yang terkena
kapsaisin akan melepuh seperti misalnya pada bagian mulut dan jika
tertelan maka tenggorokan pun juga mengalamai hal yang sama.
"Tubuh
merasakan luka bakar dan mengorbankan lapisan atas sel untuk memberikan
sinyal untuk mencegah panas lebih jauh lagi masuk kedalam tubuh," jelas
Bosland lagi.
Jadi mengonsumsi cabai dengan tingkat kepedasan seperti Napas Naga bisa menyebabkan rasa terbakar setidaknya selama 20 menit.
Dalam
beberapa kasus, memakan cabai yang pedas dapat menyebabkan syok
anafilaksis, luka bakar yang parah dan bahkan menutup saluran pernapasan
yang bisa membuat berujung kematian jika tidak segera di tangani.
Seperti
kasus yang terjadi beberapa saat lalu, saat seorang pria harus
dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka pada tenggorokannya
setelah makan burger dengan bubur cabai.
Sudah jelas kan mengapa
pengembang cabai ini sendiri tidak ingin memanfaatkannya untuk
dikonsumsi? Smith sendiri justru ingin mengembangkannya sebagai obat
bius untuk orang-orang yang alergi terhadap anastesi biasa.
Sumber: http://sains.kompas.com/read/2017/05/23/184148623/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cabai Terpedas di Dunia
Cabai itu dikembangkan oleh Mike Smith, pemilik Tom Smith's Plants, bersama peneliti dari Universitas Nottingham diberi nama Dragon...

-
1. Skippingan atau loncat tali Dengan bermodal seutas tali saja Kamu bisa menuju pekarangan rumah yang agak lapang untuk melakukannya. ...
-
Benar, Anda selalu bisa membeli donat - kebanyakan toko roti supermarket menjualnya, dan hampir setiap kota memiliki toko donat. Tapi memb...
-
Banyak Terjadi di Negara-negara Berkembang Di dunia, kanker hati adalah kanker paling umum kelima di antara laki-laki dan kesembilan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar